Kamis, 23 Desember 2010

Notes Facebook Menyaingi Yahoo dan Google?

Oleh : Nike Esti Pamungkas
Facebookkan ga bikin bulukan kok, malah dapat informasi yang segudang dari notes.

Matanya tertuju pada sebuah layar laptop berwarna hitam, dengan cermat ia membaca kalimat demi kalimat sebuah rangkaian kata yang ada di depan laptopnya. Mulutnya sambil berkomat-kamit seakan sedang membaca sebuah mantra. Dengan teliti, ia mengulanginya lagi hingga ia paham isi catatan kecil tersebut.
Ia tidak sedang membaca blog atau detik news.com, melainkan ia sedang membaca sebuah notes Facebook seseorang. Betapa tercengangnya Khoerun Nisa, satu mahasiswi Akuntansi ’09 ini ketika membaca notes Facebook yang menginformasikan bahaya penyakit kista bagi kaum hawa.
Dari notes Facebooklah ia mendapatkan informasi baru tentang penyakit kista yang akhir-akhir ini menjangkiti kaum hawa. Betapa bermanfaatnya notes Facebook jika digunakan untuk berbagi informasi yang tak terpubliskan oleh media massa. Padahal yang menuliskan notes Facebook bukan seorang wartawan, hanya mahasiswa biasa. Mereka suka rela berbagi informasi untuk khalayak umum sesuai fakta-fakta yang mereka temui.
Menyoal berbagi informasi lewat notes Facebook, sebenarnya notes Facebook mampu melahirkan Citizen journalism atau yang biasa di kenal Cijo. “Bisa dikatakan sebagai Citizen Journalism kok notes Facebook, jika tulisannya berdasarkan fakta-fakta yang ada dan mampu memberikan informasi yang sesungguhnya kepada khalayak umum.” Ungkap Dwiyono Indiahono, S.sos, M.Si, salah satu dosen Fisip Unsoed.
Di dalam notes, Cijo memberikan sebuah kebebasan kepada penulis tanpa mereka harus terikat oleh sebuah lembaga media. Proses produksinya mulai dari pengumpulan, pengolahan dan publikasi berita menjadi tugas dari penulis. Penulis diberikan otoritas terhadap tulisannya sendiri. Hal ini dipaparkan oleh Dimas Herjun, salah satu mantan Pimred LPM Solidaritas Fisip Unsoed, ketika awak Solidaritas melalukan sharing bersama.
Begitu bermanfaatnya notes Facebook, jika semua orang menyadari keberadaan notes untuk berbagi informasi dan share data melalui sebuah cerita atau sebuah berita. Menurut Dwiyono Indiahono, S.sos, M.Si, salah satu dosen Fisip Unsoed, ia memaparkan sebenarnya notes Facebook bisa digunakan untuk saling mentransfer ide-ide atau gagasan, sehingga dapat mencerdaskan satu sama lain.
Notes Facebook bisa digunakan untuk berbagi informasi ataupun suatu kejadian yang berhubungan dengan peristiwa” kata Ucu Abdul Barri, mahasiswa administrasi negara ‘07 menanggapi fenomena notes Facebook ini. Ia juga menambahkan bahwa di notes juga bisa menuliskan data yang dijadikan penguat ketika menceritakan sesuatu berdasarkan fenomena yang ada.
Memang segudang informasi dapat diperoleh dari notes Facebook,  jika semua pengguna Facebook memanfaatkan fasilitas yang tersedia. Sehingga kita dapat saling berbagi informasi atau share data melalui notes. Apalagi menurut data statistik ChekFacebook.com pengguna Facebook di dunia telah mencapai  219.286.560 orang. Dari jumlah tersebut bisa dibayangkan  informasi apa saja yang didapat jika semua pengguna berbagi informasi melalui notes.
“Jika notes Facebook digunakan untuk saling berbagi informasi pasti banyak ilmu pengetahuan yang saya dapatkan ketika membuka Facebook, menambah wawasan juga. Kan pastinya setiap notes Facebook memberikan informasi yang berbeda.” Ujar Diah Ayu Paramita, salah satu mahasiswa Ekonomi 09.
Facebook seolah-olah mempunyai kekuatan magic tersendiri. Ia mampu menyihir seluruh kalangan masyarakat luas di seluruh penjuru lapisan masyarakat. Seandainya sekian puluh ribu juta pengguna Facebook mampu memanfaatkan notes untuk saling berbagi informasi, bisa saja kita mengetahui informasi-informasi di seluruh pelosok negeri hanya dengan membuka notes Facebook.
“Wah, kalau semua pengguna Facebook menuliskan informasi di notes apa yang terjadi di daerah-daerahnya pasti kita lebih tahu kejadian apa aja yang ada disana. Kan jarang tuh berita di Tv atau koran yang meliput berita-berita khas daerah.” Ujar Rizky Sukmawati, mahasiswa Teknik Elektro ’09 mengamini.
Andai saja jika semua orang menggunakan notes akun Facebook untuk share informasi atau ilmu pengetahuan. Betapa pintarnya pecandu-pecandu Facebook dan betapa malangnya pecandu Facebook yang tidak memanfaatkan fasilitas notes.
Bahkan Facebookkan pun ga bakal bulukan, jika ilmu pengetahuan yang dibagi-bagikan. Bisa jadi Facebook malah mengalahkan kakek Yahoo yang serba tahu, atau malah menyaingi om Google yang mampu menjawab semua pertanyaan.

Rabu, 22 Desember 2010

Menembus Batas dengan Internet

Betapa enaknya terlahir di zaman yang serba modern, sudah ada listrik, telephon, internet dll. Fasilitas apik semuanya tersedia, mau tau berita ter-update yang ada di belahan bumi yang lain tinggal searching, mau download lagu terfavorit tinggal klik saja, atau bahkan ingin mempunyai teman yang di luar negeri juga bias lewat situs jejaring social, atau mau berbisnis lewat dunia maya pun bisa.
Yah, sungguh enak terlahir di zaman yang serba modern banyak fasilitas canggih yang tersedia. Tinggal klik itu dan ini semua informasi yang di butuhkan langsung didapatkan, tidak memakan waktu yang lama. Tinggal menatap layar monitor computer saja asalkan computer yang disunakan terhubung dengan internet semua informasi pasti didapatkan.
Semua itu karena lahirnya internet, internet merupakan kepanjangan dari Interconnected Network. Atau dapat diartikan jaringan yang saling terhubung. Internet adalah gabungan jaringan computer di seluruh dunia yang membentuk suatu sistem jaringan informasi global. Istilah internet sendiri pertama muncul sekitar tahu 1983 dengan ditemukanya protocol TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) yang memberikan sumbangan besar terhadap perkembangan jaringan itu dan mampu menyatukan beberapa sistem jaringan yang berbeda.
Dengan menggunakan internet kita dapat berbagi informasi, tanpa mengenal ruang dan waktu. Fenomena internet pun mampu menghipnotis siapa saja yang menggunakanya tua muda semuanya melebur jadi satu. Pengguna internet di Indonesia pun tiap tahunnya mengalami kenaikan, Menurut data internetworldstats.com, Indonesia menempati peringkat ke 4 untuk jumlah pengguna internet di wilayah Asia untuk tahun 2009 berjumlah 30 juta pengguna.
Namun sangat di sayangkan jika penguna internet di Indonesia yang demikian besar itu tidak di maksimalkan dengan baik. Contohnya saja jika perkembangan internet di Indonesia yang cukup besar itu di maksimalkan untuk pelayanan public melalui e-government, agar masyarakat Indonesia yang benar-benar membutuhkan informasi mengenai jadwal jam trasportasi atau rute-rute dapat di akses dengan mudah.
Dengan adanya e-government yang dikelolah dengan baik oleh pemerintah ini akan mempermudah masyarakat yang membutuhkan informasi mengenai apapun, jika seseorang membutuhkan informasi tentang jadwal keberangkata kereta api tinggal klik saja, atau jika ada investor yang akan berinvestasi disuatu daerah tidak bersusah payah mendatangi lembaga pemerintah untuk menayakan potensi yang ada di daerah tersebut karena semuanya bisa diakses dengan mudah jika adanya e-government.
Memang sekarang ini sudah ada pelayanan public yang menyediakan fasilitas berbasis online seperti pemesanan tiket kereta api atau tiket pesawat terbang, namun hal ini dirasakan belum optimal karena masih banyak masyarakat yang memesan tiket secara manual.
Mudah-mudahan pemerintah untuk kedepannya lebih mengutamakan pelayanan public melalui e-government untuk memudahkan masyarakatnya dalam mengakses informasi mengenai pelayanan public yang sesungguhnya merupakan kebutuhan paling fital.